awal cerita , enam tahun lalu aku yang berstatus sebagai anak baru dikampusku, duduk dideket lapangan basket sambil ngeliat sekeliling . mau nangis rasanya , takut . aku cuma gadis desa yang beruntung bisa pergi kekota karna dapat beasiswa . yah .. walau anak kampung aku juga pengen punya gelar S.Psi di belakang namaku .
" yo wes ma.. ma.. sukuri wae , wong iki rejekimu , ojo wedi , mak,e ndongakke kwe terus " kucoba tata senyumku , membenahkan posisi kacamataku dan mengambil tasku .
" jakarta panas yoo , ora kyo neng kampungku , hawane sejuk ." masih berbicara sendiri ku lap keringatku dengan tangan . lalu kubuka tasku dan mengambil botol minum yang aku bawa dari rumah , baru aku selesai membuka tutup botol itu tiba tiba . "buk""tak" botol minumku jatuh terkena bola basket yang keluar dari lapangan .
"haduuuhhhh , piye iki .. wahhhh banyune wutah kabeh kiey , walah walah , apes tenan yoo" aku berjongkok sambil memungut botol minumku yang jatuh .
"aduh maaf saya nggak sengaja " terdengar suara cowok dari sampingku , aku melirik sedikit melihat tangannya yang menyentuh bola .
"nek neng sinetron seng tak tonton neng tivine mbok yu pasti cah lanang seng bagus seng bakal dadi pacarku"kataku dalam hati . langsung aku menoleh .
" wa...." tampak cowok hitam bergigi tak rata sudah jongkok disampingku , aku melihat pakaiannya sama seperti baju mas imung yang bekerja sebagai sopirnya pak sugeng .
"heheheh , eneng gak papakan ????" cowok itu yang lebih pantas dibilang bapak memamerkan deretan giginya yang tak rata .
"ehh , enjih pak enjih , mboten nopo nopo , mong mimik'e kulo ko seng dawah ."jawabku masih setengah shyock . ingin rasanya langsung lari dari sana .
hari ini berasa mimpi buruk , aku ngarepnya ketemu pangeran cakep malah dapet bapak bapak ancur kaya gini . pas mau ancang ancang buat pake jurus kaki seribu .
" aduh mang ujang ... kan udah gue bilang kalo gak bisa gak usah sok sok maenin bola gue ."terdengar suara dari belakangku , saat aku berbalik . "kletak" botol minum yang aku pegang tiba tiba jatuh lagi .
" eh , lo nggak papa , sory sopir gue emang sok tau ." cowok itu , berlutut memungut botolku .
"masyaallah .. walah walah , cakep tenan jew ki cowok , hua .. mirip artis DERBY ROMERO" sambil menatapnya dalam aku bergumam sendiri dalam hati .
"hey ... lo gapapakan " tiba tiba cowok itu melambaikan tangannya didepan wajahku .
" ha??? njjeh njeeh , mboten nopo nopo mas , aku mong kaget kog " kataku panik . tiba tiba cowok itu tersenyum . "walah jannnn .. senyum,e manise pwolll ." sambil berkata dalam hati kucoba atur detak jantungku .
"emmm .. lo anak baru ya , gue baru liat lo disini ."
"iya ... aku mahasiswi baru dari purworjo , jeneng ku mimah panggil aja imah " kataku sambil mengulurkan tanganku .
" ohh , gue ALFI " cowok itu membalas uluran tanganku .
"masyaallah .. alus tenan tanganne " aku bergumem dalam hati . lau melepaskan genggamannya .
"oiya , lo jurusan apa ??" lanjut cowok itu .
" oo , aku pesikologi ."
"wah , sama dong kayak gue "lanjutnya sambil tersenyum " yaudah , sampe ketemu lagi ya " ia melambai padaku kemudian berbalik badan .
"wuahhhhhhhhhhh ... ganteng bgt tuh cowok, tapi pasti udah punya pacar . kalo belom pasti dya manggil aku lagi trus ngajak aku buat jadi pacarnya ." aku terduduk di bangku sambil tersenyum sendiri .
"eh .. mah ." tiba tipa alfi menoleh padaku , dan kembali menghampiriku .
"haduuhhh , jangan jangan aku arep di tembak kiey , koyo neng sinetron sinetron ."harapku dalam hati .
"botol lo masih gue bawa " katanya sambil menyodorkan botolku .
"GUBRAK"
pupus sudah harapanku ...
Semenjak kejadian kemarin aku jadi suka cari cari alfi kalo dikampus , entah pas lagi dikantin difakultas di lapangan basket di parkiran bahkan di toiletpun aku teliti kali aja dia nyempil disana . Cuma usahaku sia sia . Semenjak kejadian itu aku gak pernah ketemu lagi sama alfi . Dan aku mulai berfikir bahwa pertemuan hari it adalah pertemuan pertama dan terakhir aku sama dya .
Suatu siang aku yang terburu buru pulang karna mendadak gak enak badan tiba tiba liat dya di parkiran .
" lho , iku alfi tho , walah jan .. Nek aku gek sehat alfi ora ketok , lah aku gek meriang ngne wong.e malah ketok ckckck " aku berfikir sejenak , lebih baik kuhampiri dya atau aku langsung pulang karna perut ini mendadak keram .
" hadoh . . Sek tho , wong gek ndlok pangeran malah njaluk bali " sambil memegangi perut yang keram aku masih melihat alfi yang asik menelfon , tiba tiba alfi menoleh dan seperti melihatku ia tersenyum lalu melambaikan tangannya . Hilang seketika kram yang kurasa .
" waduh , pye iki alfi senyum jwal . Walah jan .. " aku yang malu jadi ikut senyum senyum sendiri . Saat ku menoleh lagi ketempat alfi berdiri namun alfi tidak nampak ada disitu .
" lah , endi alfi , mosok ngilange cepet men koyo setan . Opo mau aku ndelok.e hantune alfi yo " sambil garuk garuk kepala ku mencoba mencari alfi .
" siapa yang lo bilang setan " tiba tiba terdengar suara dari belakangku .
" mak,e !? " serentak aku berteriak karna kaget . " masyaallah alfi , kamu kaget kagetin aku ajah " aku mengelus dada sambil tersenyum malu .
" sory , abis gue tadi liat lo senyum senyum ngeliat gue pas gue samperin gue malah dibilang setan , tapi muka lo pas kaget kocak banget sumpah . Hahaha " kata alfi sambil tertawa . "walah walah . . Gantenge pol nek ngyu ora kyo asep seng neng kampung nek ngyu marai bayi nangis " aku terbengong melihatnya tertawa . Tiba tiba tawanya terhenti berganti wajah khwatir .
" muka lo ko pucet , lo sakit " mendengar itu perutku kembali kram .
" aduuh ... " aku mengaduh , wajahku panas terkena sengatan matahari .
" lo gapapakan??? lo sakit ???" alfi reflek memegang tanganku .
sebenarnya aku deg degan , tapi karna perut ini tiba tiba melilit aku hanya bisa pasrah .
"ora .. eh ndak .. ndak papa ko fi ."jawabku lemas
"nggak . lo gue anter kedokter ya .." dengan wajah panik alfi memapahku menuju mobilnya .
dirumah sakit aku diperiksa dan langsung diberi obat , kata dokter aku punya radang di lambung jadi harus hati hati kalau makan. selesai diperiksa alfi mengantarku pulang . tiba didepan kosku alfi pamit , walau hati sedih karna harus berpisah dengan alfi kuikhlaskan dia pulang kerumahnya .
" matur suwun ya ,, kamu udah mau anter aku pulang , nyuwun sewu ngerepoti " kataku terbata bata . alfi tersenyum , tiba tiba jantungku berdetak tak karuan .
"hahaha gapapa itu gunannya temen , yaudah masuk sana langsung istirahat , biar cepet sembuh ," alfi mengelus kepalaku pelan . terasa rona merah diwajahku , aku malu .
alfi langsung masuk kemobilnya dan menyalakan mesin mobil .
saat aku barbalik ingin masuk ke kossan tiba tiba .
"mah .." alfi memanggilku , langsung aku menoleh .
"apa?? " jawabku bersemangat . alfi tertawa sebentar .
"boleh , besok gue jemput lo kuliah??" pertanyaan alfi membuatku merasa melayang , mau aku kangsung menggeleng , namun kucoba jga imej ku .
"ha?? ndak ngerepotin kamu , aku ndak enak" jawabku .
"gapapa ko mah , kan gue yang minta "
"ia deh " akhirnya aku mengangguk .
"oke , besok jam 8 lo gue jemput disini , bye dear " alfi menutup kaca jendela dan pergi dari depan kosan ku . "aduh gustii matur suwun .." aku tersenyum sambil terus memandang jalan yang sudah nampak sepi .
to be continou