selamat datang

assalamu'alaikum

Minggu, 08 Desember 2013

Mahasiswa UIN Suka Raih Juara 3 Dalam Karya Tulis Ilmiah Ekonomi Islam

Tim Karya Tulis Ilmiah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali keluar sebagai juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Ekonomi Islam Se-Indonesia yang diadakan oleh SEVENTSEAS 2013 (Sharia Economics Event South East Asia) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang tanggal 23-24 November 2013.
Tim karya tulis ilmiah UIN Suka yang beranggotakan Rahmad Kadry, Ema Prariwi dan Akhmad Syaifudin, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Keuangan Islam mengusung Judul: Akselerasi Operasional Warehouse Receipt Integrated System (Wris) Islamic Microfinance Upaya Meningkatkan Permodalan Dan Pendapatan Pertanian Di Indonesia (Pendekatan Cooperative Farming).
Rahmad Kardry salah satu anggota tim mengungkapkan, Event ini di bagi menjadi tiga tahap, tahap pertama para peserta membuat abstrac dengan tema yang telah di tentukan oleh panitia, dimana akan di ambil 50 abstrac terbaik di seluruh indonesia. “ Pada tahap ini kami berada di urutan 23 dari 50 abstrac yang terkumpul. Kemudian pada tahap kedua, 50 abstrac terbaik mengirimkan full papernya ke pada panitia dengan waktu yang telah ditentukan. Di tahap ini alhamdulilah UIN Sunan kalijaga berada pada urutan pertama dari 10 paper terbaik yang ditentukan dewan juri dari seluruh indonesia yang berhak untuk mempresentasikan Karya tulis ilmiahnya di hadapan dewan juri di Universitas Brawijaya. Adapun universitas yang masuk pada tahap ini adalah 1 tim dari UIN Sunan Kalijaga, 2 tim dari Universitas Brawijaya Malang, 3 tim STEI Tazkia Jakarta, 1 tim UTM, 1 tim Unair Surabaya, 1 tim Unpad, 1 tim IPB”, tutur Rahmad penuh semangat.
“Sungguh pengalaman yang luar biasa sekali ketika bertemu dengan para finalis dari berbagai universitas, banyak pengalaman yang di dapat dari ajang tersebut. Kami bisa mengukur sejauh mana kaijian ke ilmuan yang kami dapat dari kampus. dan kami bisa mengambil pengalaman dan ilmu dari ajang tersebut. kami merasa pemahaman tentang ekonomi islam masih kurang dan perlu lebih semangat lagi dalam belajar”, timpal Ema Pratiwi.
Terlebih lanjut Ema berharap ajang lomba karya tulis ilmiah ini bisa menjadi media keilmuan dalam menambah wawasan ekonomi islam sekaligus mempererat silaturrami antar kelompok studi eknomi islam kedepannya, yang nantinya bisa melahirkan suatu kajian baru yang tidak hanya dalam ranah theory, akan tetapi bisa menjadi langkah praktis yang dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam meningkatkan perekonomian indonesia saat ini. (Doni T W-Humas UIN Suka).

Berita Terkait

http://uin-suka.ac.id/index.php/page/berita/detail/800/mahasiswa-uin-suka-raih-juara-3-dalam-karya-tulis-ilmiah-ekonomi-islam

Senin, 05 Maret 2012

ceritakuuu ...

awal cerita , enam tahun lalu aku yang berstatus sebagai anak baru dikampusku, duduk dideket lapangan basket sambil ngeliat sekeliling . mau nangis rasanya , takut . aku cuma gadis desa yang beruntung bisa pergi kekota karna dapat beasiswa . yah .. walau anak kampung aku juga pengen punya gelar S.Psi di belakang namaku .
" yo wes ma.. ma.. sukuri wae , wong iki rejekimu , ojo wedi , mak,e ndongakke kwe terus " kucoba tata senyumku , membenahkan posisi kacamataku dan mengambil tasku .
" jakarta panas yoo , ora kyo neng kampungku , hawane sejuk ." masih berbicara sendiri ku lap keringatku dengan tangan . lalu kubuka tasku dan mengambil botol minum yang aku bawa dari rumah , baru aku selesai membuka tutup botol itu tiba tiba . "buk""tak" botol minumku jatuh terkena bola basket yang keluar dari lapangan .
"haduuuhhhh , piye iki .. wahhhh banyune wutah kabeh kiey , walah walah , apes tenan yoo" aku berjongkok sambil memungut botol minumku yang jatuh .
"aduh maaf saya nggak sengaja " terdengar suara cowok dari sampingku , aku melirik sedikit melihat tangannya yang menyentuh bola .
"nek neng sinetron seng tak tonton neng tivine mbok yu pasti cah lanang seng bagus seng bakal dadi pacarku"kataku dalam hati . langsung aku menoleh .
" wa...." tampak cowok hitam bergigi tak rata sudah jongkok disampingku , aku melihat pakaiannya sama seperti baju mas imung yang bekerja sebagai sopirnya pak sugeng .
"heheheh , eneng gak papakan ????" cowok itu yang lebih pantas dibilang bapak memamerkan deretan giginya yang tak rata .
"ehh , enjih pak enjih , mboten nopo nopo , mong mimik'e kulo ko seng dawah ."jawabku masih setengah shyock . ingin rasanya langsung lari dari sana .
hari ini berasa mimpi buruk , aku ngarepnya ketemu pangeran cakep malah dapet bapak bapak ancur kaya gini . pas mau ancang ancang buat pake jurus kaki seribu .
" aduh mang ujang ... kan udah gue bilang kalo gak bisa gak usah sok sok maenin bola gue ."terdengar suara dari belakangku , saat aku berbalik . "kletak" botol minum yang aku pegang tiba tiba jatuh lagi .
" eh , lo nggak papa , sory sopir gue emang sok tau ." cowok itu , berlutut memungut botolku .
"masyaallah .. walah walah , cakep tenan jew ki cowok , hua .. mirip artis DERBY ROMERO" sambil menatapnya dalam aku bergumam sendiri dalam hati .
"hey ... lo gapapakan " tiba tiba cowok itu melambaikan tangannya didepan wajahku .
" ha??? njjeh njeeh , mboten nopo nopo mas , aku mong kaget kog " kataku panik . tiba tiba cowok itu tersenyum . "walah jannnn .. senyum,e manise pwolll ." sambil berkata dalam hati kucoba atur detak jantungku .
"emmm .. lo anak baru ya , gue baru liat lo disini ."
"iya ... aku mahasiswi baru dari purworjo , jeneng ku mimah panggil aja imah " kataku sambil mengulurkan tanganku .
" ohh , gue ALFI " cowok itu membalas uluran tanganku .
"masyaallah .. alus tenan tanganne " aku bergumem dalam hati . lau melepaskan genggamannya .
"oiya , lo jurusan apa ??" lanjut cowok itu .
" oo , aku pesikologi ."
"wah , sama dong kayak gue "lanjutnya sambil tersenyum " yaudah , sampe ketemu lagi ya " ia melambai padaku kemudian berbalik badan .
"wuahhhhhhhhhhh ... ganteng bgt tuh cowok, tapi pasti udah punya pacar . kalo belom pasti dya manggil aku lagi trus ngajak aku buat jadi pacarnya ." aku terduduk di bangku sambil tersenyum sendiri .
"eh .. mah ." tiba tipa alfi menoleh padaku , dan kembali menghampiriku .
"haduuhhh , jangan jangan aku arep di tembak kiey , koyo neng sinetron sinetron ."harapku dalam hati .
"botol lo masih gue bawa " katanya sambil menyodorkan botolku .

"GUBRAK"

pupus sudah harapanku ...
Semenjak kejadian kemarin aku jadi suka cari cari alfi kalo dikampus , entah pas lagi dikantin difakultas di lapangan basket di parkiran bahkan di toiletpun aku teliti kali aja dia nyempil disana . Cuma usahaku sia sia . Semenjak kejadian itu aku gak pernah ketemu lagi sama alfi . Dan aku mulai berfikir bahwa pertemuan hari it adalah pertemuan pertama dan terakhir aku sama dya .
Suatu siang aku yang terburu buru pulang karna mendadak gak enak badan tiba tiba liat dya di parkiran .
" lho , iku alfi tho , walah jan .. Nek aku gek sehat alfi ora ketok , lah aku gek meriang ngne wong.e malah ketok ckckck " aku berfikir sejenak , lebih baik kuhampiri dya atau aku langsung pulang karna perut ini mendadak keram .
" hadoh . . Sek tho , wong gek ndlok pangeran malah njaluk bali " sambil memegangi perut yang keram aku masih melihat alfi yang asik menelfon , tiba tiba alfi menoleh dan seperti melihatku ia tersenyum lalu melambaikan tangannya . Hilang seketika kram yang kurasa .
" waduh , pye iki alfi senyum jwal . Walah jan .. " aku yang malu jadi ikut senyum senyum sendiri . Saat ku menoleh lagi ketempat alfi berdiri namun alfi tidak nampak ada disitu .
" lah , endi alfi , mosok ngilange cepet men koyo setan . Opo mau aku ndelok.e hantune alfi yo " sambil garuk garuk kepala ku mencoba mencari alfi .
" siapa yang lo bilang setan " tiba tiba terdengar suara dari belakangku .
" mak,e !? " serentak aku berteriak karna kaget . " masyaallah alfi , kamu kaget kagetin aku ajah " aku mengelus dada sambil tersenyum malu .
" sory , abis gue tadi liat lo senyum senyum ngeliat gue pas gue samperin gue malah dibilang setan , tapi muka lo pas kaget kocak banget sumpah . Hahaha " kata alfi sambil tertawa . "walah walah . . Gantenge pol nek ngyu ora kyo asep seng neng kampung nek ngyu marai bayi nangis " aku terbengong melihatnya tertawa . Tiba tiba tawanya terhenti berganti wajah khwatir .
" muka lo ko pucet , lo sakit " mendengar itu perutku kembali kram .
" aduuh ... " aku mengaduh , wajahku panas terkena sengatan matahari .
" lo gapapakan??? lo sakit ???" alfi reflek memegang tanganku .
sebenarnya aku deg degan , tapi karna perut ini tiba tiba melilit aku hanya bisa pasrah .
"ora .. eh ndak .. ndak papa ko fi ."jawabku lemas
"nggak . lo gue anter kedokter ya .." dengan wajah panik alfi memapahku menuju mobilnya .

dirumah sakit aku diperiksa dan langsung diberi obat , kata dokter aku punya radang di lambung jadi harus hati hati kalau makan. selesai diperiksa alfi mengantarku pulang . tiba didepan kosku alfi pamit , walau hati sedih karna harus berpisah dengan alfi kuikhlaskan dia pulang kerumahnya .
" matur suwun ya ,, kamu udah mau anter aku pulang , nyuwun sewu ngerepoti " kataku terbata bata . alfi tersenyum , tiba tiba jantungku berdetak tak karuan .
"hahaha gapapa itu gunannya temen , yaudah masuk sana langsung istirahat , biar cepet sembuh ," alfi mengelus kepalaku pelan . terasa rona merah diwajahku , aku malu .
alfi langsung masuk kemobilnya dan menyalakan mesin mobil .
saat aku barbalik ingin masuk ke kossan tiba tiba .
"mah .." alfi memanggilku , langsung aku menoleh .
"apa?? " jawabku bersemangat . alfi tertawa sebentar .
"boleh , besok gue jemput lo kuliah??" pertanyaan alfi membuatku merasa melayang , mau aku kangsung menggeleng , namun kucoba jga imej ku .
"ha?? ndak ngerepotin kamu , aku ndak enak" jawabku .
"gapapa ko mah , kan gue yang minta "
"ia deh " akhirnya aku mengangguk .
"oke , besok jam 8 lo gue jemput disini , bye dear " alfi menutup kaca jendela dan pergi dari depan kosan ku . "aduh gustii matur suwun .." aku tersenyum sambil terus memandang jalan yang sudah nampak sepi .

to be continou

Rabu, 07 September 2011

sejarah coklat

Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM [1]. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang [2]. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa [3]
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.
Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara [4].
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.

Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).

Minggu, 04 September 2011

testing , hehe

Menatap malam gelap tanpa cahaya , menunggu bintang sbagai penerangnya , menunggu cinta yang masih tertanya .. Apakah rasa itu memang ad ..

Wajahmu hadir di stiap mimpi ..
Apakah itu memiliki arti ..
Knapa itu meresahkan hati ..
Apakah aku pantas untuk mencintai ..
Smakin lama tumbuh lebat rindu di hati ..

Apakah kamu mencintai aku ..
Apakah ini juga prasaanmu ..
Stiap malam sllu saja merindu walau tangisan dan rintihanpun kau tak tau ...

Tuhan ...
Knpa ini sllu brbelit ..
Menghadapi smuanya ckup rumit ,
mencoba menahan segala sakit .

tuhan ...
inikah kenyataannya .
bahwa tanya ini takkan ada jawabnya .